KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dimana berkat dan
kesempatan, kami dari kelompok 3 dapat menyelesaikan tugas KDPK dengan judul “
POSISI ORTHOPNEU “ ini sesuai dengan
waktu yang telah di tetapkan.
Tugas ini kami kerjakan berdasarkan arahan yang diberikan oleh Dosen
pembimbing kami “ Caecilia, SPRL, S.St “
yang telah membimbing kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini
dengan baik. Semoga tugas ini dapat bermanfaat sebagai informasi penting bagi
para pembaca.
Kami meyakini masih banyak sisi kekurangan dari tugas kelompok ini, untuk itu kritik dan sarannya sangat di
harapkan guna membangun perkembangan informasi sesuai dengan harapan kita
bersama.
DAFTAR ISI
Halaman
Judul ………………………………………………….................................i
Kata
Pengantar ……………………………………………………………….............ii
Daftar
Isi …………………………………………………………………………......iii
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………………………………………...................................3
B. Tujuan ……………………………………………………………………… 3
C. Manfaat……………………………………………………………………….3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian
……………………………………………………………………4
B. Tujuan ………………………………………………………………………..5
C. Peralatan ……………………………………………………………………..5
D. Prosedur Kerja
……………………………………………………………….5
E. Indikasi ………………………………………………………………………6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan …………………………………………………………………..7
B. Saran …………………………………………………………………………7
Kata Penutup
…………………………………………………………………………8
Daftar Pustaka
…………………………………………………………………….....vi
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pada dasarnya dalam membina hubungan yang baik dengan pasien
adalah menciptakan rasa nyaman terhadap pasien. Salah satunya yaitu adalah
Posisi.Posisi yang nyaman sangatlah penting bagi keadaan pasien pada saat
beristirahat ataupun tidak melakukan aktivitas apa-apa ( berbaring ) .
Posisi yang nyaman juga mendukung tindakan perasat yang akan
dilakukan, mengatur posisi ini haruslah sesuai dengan keadaan pasien, sehingga
perasat yang dilakukan berjalan dengan baik. Salah satu posisi yang dilakukan
adalah Posisi orthopneu. Posisi ini digunakan untuk memberikan rasa nyaman pada
pasien serta memfasilitasi fungsi napas pasien.
B.
Tujuan
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk mengetahui
adanya kesenjangan antara teori dan praktik dilahan, maka penulis melakukan
tindakan mengatur posisi Orthopneu. Dari adanya kesenjangan tersebut penulis
menjadi tahu bahwa tidak semua teori itu dilakukan pada praktik dilahan. Hanya
poin dan prinsipnya saja yang sama. Sehingga penulis juga harus bisa menyesuaikan
dengan keadaan dilahan.
C.
Manfaat
Untuk mengetahui bagaimana prosedur kerja Posisi
Orthopneu serta dapat mempraktekkannya dalam ilmu keperawatan.
BAB
II
PEMBAHASAN
Posisi
Orthopneu
A. Pengertian
Posisi orthopneu merupakan penyesuaian dari posisi fowler tinggi. Pasien
duduk di atas tempat tidur atau di sisi tempat tidur dengan overbed table di atas pangkuannya.
Posisi ini memfasilitasi pernapasan dengan memungkinkan ekspansi dada maksimum.
Posisi ini terutama membantu pasien yang mempunyai masalah ekshalasi karena
mereka dapat menekan bagian bawah dada pada tepi overbed table. Pada umumnya jumlah bantal yang dibutuhkan untuk
mengatasi sesak napasnya sekitar 3 bantal (3 pillows orthopnea).
Orthopneu
Saat berbaring (posisi paru-paru lebih rendah dibandingkan pada saat posisi
tegak) ® redistribusi cairan dari sirkulasi viscera dan extermitas
inferior ke sirkulasi utama ® menambah aliran balik pembuluh
darah dan meningkatkan tekanan kapiler paru-paru ® sesak (orthopnoe).
B. Tujuan
Ø Untuk
membantu mengatasi masalah pernafasan dengan memberikan ekspansi dada yang
maksimal
Ø Membantu
klien yang mengalami masalah ekhalasi
C.
Peralatan
Ø Tempat
tidur
Ø Bantal
angin
Ø Gulungan handuk
Ø Footboard
Ø Sarung tangan (bila diperlukan)
D.
Prosedur kerja
Ø Cuci
tangan dengan menggunakan sarung tangan bila diperlukan. Menurunkan transmisi
mikroorganisme
Ø Minta
klien untuk memfleksikan lutut sebelum kepala dinaikkan. Mencegah klien merosot
kebawah saat kepala dinaikkan.
Ø Naikkan kepala bed 90
Ø Letakkan bantal kecil diatas meja yang
menyilang diatas bed.
Ø Letakkan
bantal dibawah kaki mulai dari lutut sampai tumit. Memberikan landasan yang
lebar, lembut dan fleksibel, mencegah ketidaknyamanan akibat dari adanya
hiperekstensi lulut dan tekanan pada tumit.
Ø Pastikan
tidak ada tekanan pada area popliteal dan lulut dalam keadaan fleksi. Mencegah
terjadinya kerusakan pada persyarafan dan dinding vena. Fleksi lutut membantu
klien supaya tidak melorot kebawah.
Ø Letakkan gulungan handuk dibawah masing-masing
paha. Mencegah eksternal rotasi pada pinggul.
Ø Topang
telapak kaki klien dengan menggunakan footboard. Mencegah plantar fleksi.
Ø Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
Ø Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
E. Indikasi
v Posisi
orthopneu di lakukan karena adanya sesak nafas atau kesulitan bernafas yang dirasakan pasien pada saat posisi
berbaring (lying flat).
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Posisi orthopneu merupakan adaptasi dari posisi
fowler tinggi dimana klien duduk di bed atau pada tepi bed dengan meja yang
menyilang diatas bed.
Disebabkan oleh akumulasi cairan berlebihan pada paru-paru. Pada posisi
berbaring, terjadi redistribusi darah dari daerah tubuh yang bergantung
pada gravitasi (abdomen dan ekstremitas bawah) menuju paru- paru/chest
cavity. Jika jantung tidak mampu untuk memompa darah keluar dari area ini,
darah akan masuk ke paru-paru. Darah akan berpindah dari extrathoracic
compartment ke thoracic compartment. Ventrikel kiri yang menurun kemampuannya,
tidak mampu memompa jumlah berlebih ini keluar tanpa dilatasi. Akan terjadi
peningkatan tekanan kapiler dan vena paru-paru.
B.
Saran
Dengan kondisi ini, agar para perawat dapat memperhatikan
kondisi pasien, mengatur posisi tidur pasien merupakan komponen yang harus
diperhatikan untuk membantu pasien mengurangi sesak napas sehingga kebutuhan
istirahat dan tidur pasien terpenuhi.
Kata
Penutup
Demikianlah
tugas kelompok kami mengenai materi “ POSISI ORTHOPNEU “ yang menjadi bahasan
dalam tugas kali ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan kerena
terbatasnya pengetahuan kami, kurangnya rujukan atau referensi yang kami
peroleh atau yang kami baca.
Hubungannya dengan makalah ini Penulis banyak
berharap kepada para pembaca yang budiman memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada kami demi sempurnanya tugas ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca. Amin.
Daftar Pustaka
·
Asmadi(2008) Prosedural keperawatan,konsep dan komplikasi KDM,Salemba Medika:
Jakarta
·
Uliyah,Musrifatul
(2008) Ketrampilan Dasar Praktek Klinik
,Salemba Medika: Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar