Rabu, 18 Maret 2015



KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dimana berkat dan kesempatan, kami dari kelompok 3 dapat menyelesaikan tugas KDPK dengan judul “ POSISI ORTHOPNEU “  ini sesuai dengan waktu yang telah di tetapkan.
Tugas ini kami kerjakan berdasarkan arahan yang diberikan oleh Dosen pembimbing kami “ Caecilia, SPRL, S.St “  yang telah membimbing kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Semoga tugas ini dapat bermanfaat sebagai informasi penting bagi para pembaca.
Kami meyakini masih banyak sisi kekurangan dari tugas kelompok  ini, untuk itu kritik dan sarannya sangat di harapkan guna membangun perkembangan informasi sesuai dengan harapan kita bersama.


                                                                     







                                                                                             







DAFTAR ISI

Halaman Judul ………………………………………………….................................i
Kata Pengantar ……………………………………………………………….............ii
Daftar Isi …………………………………………………………………………......iii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang ………………………………………...................................3
B.     Tujuan ……………………………………………………………………… 3
C.     Manfaat……………………………………………………………………….3
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian ……………………………………………………………………4
B.     Tujuan ………………………………………………………………………..5
C.     Peralatan ……………………………………………………………………..5
D.    Prosedur Kerja ……………………………………………………………….5
E.     Indikasi ………………………………………………………………………6
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan …………………………………………………………………..7
B.     Saran …………………………………………………………………………7
Kata Penutup …………………………………………………………………………8
Daftar Pustaka …………………………………………………………………….....vi












BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Pada dasarnya dalam membina hubungan yang baik dengan pasien adalah menciptakan rasa nyaman terhadap pasien. Salah satunya yaitu adalah Posisi.Posisi yang nyaman sangatlah penting bagi keadaan pasien pada saat beristirahat ataupun tidak melakukan aktivitas apa-apa ( berbaring ) .
Posisi yang nyaman juga mendukung tindakan perasat yang akan dilakukan, mengatur posisi ini haruslah sesuai dengan keadaan pasien, sehingga perasat yang dilakukan berjalan dengan baik. Salah satu posisi yang dilakukan adalah Posisi orthopneu. Posisi ini digunakan untuk memberikan rasa nyaman pada pasien serta memfasilitasi fungsi napas pasien.

B.     Tujuan
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk mengetahui adanya kesenjangan antara teori dan praktik dilahan, maka penulis melakukan tindakan mengatur posisi Orthopneu. Dari adanya kesenjangan tersebut penulis menjadi tahu bahwa tidak semua teori itu dilakukan pada praktik dilahan. Hanya poin dan prinsipnya saja yang sama. Sehingga penulis juga harus bisa menyesuaikan dengan keadaan dilahan.

C.    Manfaat
Untuk mengetahui bagaimana prosedur kerja Posisi Orthopneu serta dapat mempraktekkannya dalam ilmu keperawatan.





BAB II
PEMBAHASAN

Posisi Orthopneu

A.     Pengertian
Posisi orthopneu merupakan penyesuaian dari posisi fowler tinggi. Pasien duduk di atas tempat tidur atau di sisi tempat tidur dengan  overbed table di atas  pangkuannya. Posisi ini memfasilitasi pernapasan dengan memungkinkan ekspansi dada maksimum. Posisi ini terutama membantu pasien yang mempunyai masalah ekshalasi karena mereka dapat menekan bagian bawah dada pada tepi overbed table. Pada umumnya jumlah bantal yang dibutuhkan untuk mengatasi sesak napasnya sekitar 3 bantal (3 pillows orthopnea).
Orthopneu Saat berbaring (posisi paru-paru lebih rendah dibandingkan pada saat posisi tegak) ® redistribusi cairan dari sirkulasi viscera dan extermitas inferior ke sirkulasi utama ® menambah aliran balik pembuluh darah dan meningkatkan tekanan kapiler paru-paru ® sesak (orthopnoe).
                                                       








B.     Tujuan
Ø  Untuk membantu mengatasi masalah pernafasan dengan memberikan ekspansi dada yang maksimal
Ø  Membantu klien yang mengalami masalah ekhalasi
C.    Peralatan
Ø  Tempat tidur
Ø  Bantal angin
Ø   Gulungan handuk
Ø   Footboard
Ø   Sarung tangan (bila diperlukan)
D.     Prosedur kerja
Ø  Cuci tangan dengan menggunakan sarung tangan bila diperlukan. Menurunkan transmisi mikroorganisme
Ø  Minta klien untuk memfleksikan lutut sebelum kepala dinaikkan. Mencegah klien merosot kebawah saat kepala dinaikkan.
Ø   Naikkan kepala bed 90
Ø   Letakkan bantal kecil diatas meja yang menyilang diatas bed.
Ø  Letakkan bantal dibawah kaki mulai dari lutut sampai tumit. Memberikan landasan yang lebar, lembut dan fleksibel, mencegah ketidaknyamanan akibat dari adanya hiperekstensi lulut dan tekanan pada tumit.
Ø  Pastikan tidak ada tekanan pada area popliteal dan lulut dalam keadaan fleksi. Mencegah terjadinya kerusakan pada persyarafan dan dinding vena. Fleksi lutut membantu klien supaya tidak melorot kebawah.
Ø   Letakkan gulungan handuk dibawah masing-masing paha. Mencegah eksternal rotasi pada pinggul.
Ø  Topang telapak kaki klien dengan menggunakan footboard. Mencegah plantar fleksi.
Ø   Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
Ø   Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan

E.     Indikasi
v  Posisi orthopneu di lakukan karena adanya sesak nafas atau kesulitan bernafas  yang dirasakan pasien pada saat posisi berbaring (lying flat).





























BAB III

PENUTUP


A.    Kesimpulan
Posisi orthopneu merupakan adaptasi dari posisi fowler tinggi dimana klien duduk di bed atau pada tepi bed dengan meja yang menyilang diatas bed. Disebabkan oleh akumulasi cairan berlebihan pada paru-paru. Pada posisi berbaring, terjadi redistribusi darah dari daerah tubuh yang  bergantung pada gravitasi (abdomen dan ekstremitas bawah) menuju paru- paru/chest cavity. Jika jantung tidak mampu untuk memompa darah keluar dari area ini, darah akan masuk ke paru-paru. Darah akan berpindah dari extrathoracic compartment ke thoracic compartment. Ventrikel kiri yang menurun kemampuannya, tidak mampu memompa jumlah berlebih ini keluar tanpa dilatasi. Akan terjadi peningkatan tekanan kapiler dan vena paru-paru.

B.           Saran
Dengan kondisi ini, agar para perawat dapat memperhatikan kondisi pasien, mengatur posisi tidur pasien merupakan komponen yang harus diperhatikan untuk membantu pasien mengurangi sesak napas sehingga kebutuhan istirahat dan tidur pasien terpenuhi.










Kata Penutup

Demikianlah tugas kelompok kami mengenai materi “ POSISI ORTHOPNEU “ yang menjadi bahasan dalam tugas kali ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan kerena terbatasnya pengetahuan kami, kurangnya rujukan atau referensi yang kami peroleh atau yang kami baca.
 Hubungannya dengan makalah ini Penulis banyak berharap kepada para pembaca yang budiman memberikan kritik dan saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya tugas ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Amin.






















Daftar Pustaka
·         Asmadi(2008) Prosedural keperawatan,konsep dan komplikasi KDM,Salemba Medika: Jakarta
·         Uliyah,Musrifatul (2008) Ketrampilan Dasar Praktek Klinik  ,Salemba Medika: Jakarta



Tidak ada komentar:

Posting Komentar