Rabu, 18 Maret 2015

kelistrikan dan kemagnetan dalam medis



MAKALAH
FISIKA
(Kelistrikan Dan Kemagnetan Dalam Medis)

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 3 :
Ø Muh Syahrul Ramadhan
Ø Hasma Dewi
Ø Anariska
Ø Desi Famela
Ø Nurasia Jayasari
Ø Walhusni

AKADEMI KEPERAWATAN FATIMA PAREPARE
                          TAHUN AJARAN 2014/2015

DAFTAR ISI

JUDUL HALAMAN………………………………………………………………………i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I  PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang…………………………………………………………………2
B.     Tujuan………………………………………………………………………….3
C.     Manfaat………………………………………………………………………...3
BAB II  PEMBAHASAN.............................................................................................iii
A.      Kelistrikan Dalam Bidang Medis…………………………………………………4
1.      Pengertian……………………………………………………………………...4
2.      Manfaat listrik Bagi Kesehatan……………………………………………….5
3.      Aplikasi Listrik Dalam Medis………………………………………………...7
B.      Kemagnetan Dalam Bidang Medis………………………………………………18
1.      Pengertian……………………………………………………………………..18
2.      Manfaat Magnet Bagi Kesehatan……………………………………………..19
3.      Terapi Biomagnetik…………………………………………………………..24
BAB III PENUTUP
  DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................vi











BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Terapi listrik sudah banyak dilakukan dinegara negara maju sebagai alternatif pengobatan yang cukup aman. Demikian pula di Indonesia, belum lama ini telah dilakukan penelitian terhadap manfaat terapi listrik untuk pengobatan hipertensi dan kencing manis.
Gaya hidup modern kota besar hampir pasti menghalangi kita dalam memperoleh kondisi sehat. Solusinya adalah dengan terapi listrik.Sehat, awet muda, dan panjang umur adalah dambaan setiap orang. Untuk mencapai semua itu, tentu saja ada syaratnya, yaitu menerapkan gaya hidup sehat. Menjalani pola makan yang tepat, tinggal di lingkungan bersih, cukup berolahraga, menjauhi stres, dan cukup istirahat adalah langkah-langkahnya. Ironisnya, kehidupan modern di kota besar kurang memungkinkan kita melakukan semua itu.
Tingkat polusi tinggi, tingkat stres tinggi, diet tidak seimbang, tak ada waktu untuk berolahraga, dan kurang istirahat adalah hal-hal yang biasa bagi kita. Kabar baiknya, Anda tak perlu terlalu mengkhawatirkan kondisi tersebut. Karena kalau mau, Anda bisa mencoba Electric Potential Therapy (EPT) atau yang lebih dikenal dengan terapi listrik. Terapi ini dilakukan dengan menggunakan sebuah alat khusus yang memanfaatkan energi listrik yang akan keluar dari jari-jari tangan anda ,tanpa megic.
Bisakah kita hidup tanpa magnet, jawabnya tidak karena sebagian besar semua alat yang kita gunakan juga menggunakan magnet. Fenomena kemagnetan telah dikenal sejak jaman Yunani kuno. Magnet merupakan suatu yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan. Dalam kehidupan kita dikelilingi oleh magnet-magnet. Bumi yang kita diami adalah suatu magnet yang sangat besar.
Bumi adalah medan magnet alam. Tubuh manusia juga merupakan suatu medan magnet sebagai akibat dari proses bioelektrik dalam tubuh. Dalam kondisi normal elektron dan ion bekerja seimbang. Bila keseimbangan terganggu, arus dan distribusi dalam sel akan terpengaruh dan hal ini biasanya menjadi akar dari banyak penyakit yang disebabkan oleh gangguan fungsi organ tubuh.     

B.     Tujuan
1.Untuk mengetahui kelistrikan dalam medis
2.Untuk mengetahui keelektromagnetikan dalam medis

C.     Manfaat
1. Mahasiswa dapat mengetahui lebih jauh mengenai aplikasi-aplikasi apa saja yang di  pakai dalam medis.
2. Mahasiswa dapat mengetahui alat-alat medis yang mengadung listrik
3. Mahasiswa  dapat mengetahui kegunaan listrik untuk penyembuhan






















BAB II
PEMBAHASAN

KELISTRIKAN DALAM BIDANG MEDIS

1.      PENGERTIAN
Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatan listrik . dimana Kata listrik berasal dari bahasa Yunani untuk amper yaitu electron. Listrik adalah aliran elektron-elektron dari atom ke atom pada sebuah penghantar. Semua atom memiliki partikel yang disebut elektron terletak pada orbitnya mengelilingi proton.
Atom yang paling sederhana adalah atom Hydrogen (Atom Air), yaitu hanya mempunyai satu elektron yang mengelilingi satu proton.
Listrik juga dikatakan sebagai kondisi dari partikel subatomik tertentu, sepertielektrondan proton, yang menyebabkan penarikan dan penolakan gayadi antaranya.Listrik adalah sumber energi yang disalurkan melalui kabel. Arus listrik timbul karena muatan listrik mengalir dari saluran positif ke saluran negatif.Bersama dengan magnetisme, listrik membentuk interaksi fundamental yang dikenalsebagai elektromagnetisme. Listrik memungkinkan terjadinya banyak fenomena fisikayang dikenal luas, seperti petir, medan listrik , dan arus listrik . Listrik digunakan dengan luas di dalam aplikasi-aplikasi industri sepertielektronik dan tenaga listrik
Sedangkan Kata magnet berasal dari bahasa Yunani yaitu magnes atau magnetis lithos yang berarti  batu dari magnesia.
Magnet merupakan benda yang dapat menarik benda-benda lain di sekitarnya seperti besi, baja, dan kobalt. Sebuah magnet terdiri atas magnet-magnet elementer yang tersusun secara teratur. Magnet mmepunyai bagian yang paling kuat daya tariknya yaitu bagian kutub magnet, terdiri dari kutub utara (KU) dan kutub Selatan (KS)





2.      MANFAAT LISTRIK BAGI KESEHATAN

Terapi medan listrik tegangan tinggi yang berfungsi : merawat sakit kepala, sakit otot, insomnia, konstipasi kronis, lumbago, darah tinggi, strok, gout, batu karang, asma, lemah syahwat, senggugut, haid tidak teratur, penuaan, lemah-lemah sendi dan lain-lain.
Terapi medan listrik statik lemah yang berfungsi: menggantikan akupuntur sebagai metode non invasif untuk mencegah atau merawat tekanan darah tinggi, sindrom menopause, sakit gerakan, sakit kepala, sakit gigi, sakit punggung, dismenorrhea dan masalah klinis lainnya.
Kelistrikan memegang peranan penting dalam bidang kedokteran. Ada dua aspek kelistrikan dan magnetis dalam bidang kedokteran yaitu: listrik dan magnet yang timbul di dalam tubuh manusia serta penggunaan listrik dan magnet pada permukaan tubuh manusia. Pengetahuan tentang gelombang arus listrik ini penting oleh karena dalam banyak hal berkaitan erat dengan penggunaan arus listrik untuk merangsang saraf motorik atau saraf sensori. Kelistrikan dan kemagnetan di dalam tubuh manusia adalah ditimbulkan oleh sel saraf. Dalam dunia kesehatan arus listrik dimanfaatkan untuk terapi.Terapi Listrik adalah jenis Pengobatan Alternatif yang mengunakan Media Listrik melalui sentuhan jari penterapis. Bermanfaat untuk melenturkan urat syaraf, melancarkan peredaran darah, melunturkan lemak dalam darah (kolestrol), meningkatkan vitalitas tubuh, membakar kadar gula, dll. Inti terapi listrik adalah melancarkan peredaran darah, mengaktifkan ion-ion dalam tubuh, dan memperbaiki kulitas darah.  Satu kali sesi pengobatan hanya berlangsung 30 menit. Selama itu pentrapis akan mengalirkan listrik di sekujur tubuh pasien, melalui simpul-simpul syaraf di tangan, kaki, kepala, punggung, atau leher.






Dalam terapi listrik ini menggunakan sebuah alat short wavediathermy(diatermi gelombang pendek), yang berfungsi untuk ;

a)   Terapi Potensial Negatif Untuk menjaga keseimbangan pH, membersihkan darah, mengaktifkan sel, mengatur saraf otonom, menyuplai energi statik yang dibutuhkan oleh tubuh.
b)   Terapi Panas Stimulasi, membuka blok arteri, dan memperlancar sirkulasi darah untuk menghalau statis darah.
c)   Terapi Optikal Stimulasi dan pijat seluruh sel tubuh dan membuat temperatur tubuh meningkat 1-2 derajat.
Dengan ketiga fungsi tersebut, maka berbagai manfaat akan diperoleh,seperti meningkatkan metabolisme, suplai darah meningkat, meningkatkan relaksasi, menurunkan tekanan darah, dan meningkatkan aktivitas kelenjar keringat. Selain itu alat ini juga mempunyai efek terapeutik/pengobatan, di antaranya anti peradangan, meningkatkan lekosit dan antibodi pada daerah tubuh yang terkena infeksi, menghilangkan rasa sakit, dan meningkatkan absorpsi tulang serta aliran darah.
Terapi ini murni aman untuk digunakan oleh manusia. Terapi ini menggunakan kabel yang ditancapkan langsung ke listrik PLN 220 volt dan disalurkan ke sebuah konduktor. Terapis akan menyentuh konduktor itu. Dengan kemampuan individunya, terapis menyalurkan energi listrik yang aman dan dapat diterima oleh tubuh manusia. Jangan takut apabila energi listrik yang disalurkan terlalu menyengat, karena terapis dengan mudahnya dapat meregulasi atau menaik-turunkan kadar listrik yang mengalir ke pasien.
Cara kerja terapi ini bagi tubuh manusia adalah dengan menyeimbangkan ion-ion yang ada di tubuh manusia. Energi yang dihasilkan oleh tubuh kita akan menjadi seimbang bila terdiri dari 80% ion-ion negatif dan 20% ion-ion positif. Gaya hidup yang tidak sehat dan tingkat stress yang tinggi mempermudah datangnya ion-ion positif dalam tubuh kita. Ion-ion positif ini bila tidak dikurangi jumlahnya tentunya akan merusak keseimbangan dan berujung pada menurunnya kondisi kesehatan kita. Tubuh kita akan lebih cepat memproduksi ion negatif bila diberi stimulus. Jadi, cara kerja terapi listrik adalah mempengaruhi tubuh kita supaya dapat lebih cepat memproduksi ion-ion negatif yang dapat melawan pengaruh buruk dari ion positif. Ion negatif yang cukup akan mengaktifkan sel tubuh, meningkatkan metabolisme, mengaktifkan kerja enzim-enzim pada tubuh dan juga bermanfaat dalam proses detoksifikasi zat-zat tidak berguna dalam tubuh.

3.      APLIKASI LISTRIK DALAM MEDIS
A.    EKG (Elektrokardiogram)

                         https://html1-f.scribdassets.com/7nrb07e26842lm0u/images/11-b07ae24ea6.jpg
CONTOH ALAT EKG (ELEKTROKARDIOGRAM)
Gambar Mesin elektrokardiogram (EKG)
Elektrokardiogram atau EKG merupakan rekaman aktivitas kelistrikan jantung yang ditimbulkan oleh sistem eksitasi dan konduktif khusus.

FUNGSI
Fungsi atau kegunaan Elektrokardiogram (EKG) yaitu: 1. Merupakan standar untuk diagnosis aritmia jantung 2. memandu tingkatan terapi dan resiko untuk pasien yang dicurigai ada infark otot jantung akut 3. digunakan sebagai alat tapis penyakit jantung iskemik selama uji stres  jantung 4. kadang-kadang berguna untuk mendeteksi penyakit bukan jantung (misal: Emboli paru atau hipotermia) 5. membantu menemukan gangguan elektrolit (misal: Hiperkalemia dan hipokalemia) 6. memungkinkan penemuan abnormalitas konduksi (misal: blok cabang  berkas kanan dan kiri)
SISTEM KERJA
Mekanisme kerja Elektrokardiogram (EKG) ini ditentukan hasil catatan aktivitas elektris sel otot jantung. Pada sel otot jantung ada darah penyebaran impuls (vektor) saat jantung berkontraksi yaitu depolarisasi dan repolarisasi yang ditandai adanya depleksi pada Elektrokardiogram (EKG).

Depolarisasi dan repolarisasi otot-otot jantung menyebabkan arus mengalir ke dalam torso, menyebabkan potensial listrik pada kulit. Rekaman potensi jantung pada permukaan kulit disebut elektrokardiogram (ECG). Alat yang digunakan untuk merekam potensial listrik jantung disebut Elektrokrdiograf.
Permukaan electrode untuk mendapatkan gambaran EKG (terdiri dari 12 lead), diletakkan di :
a)       
b)      lengan kiri (LA)
c)        lengan kanan (RA)
d)      kaki kiri (LL)
e)      V1 (Ruang iga IV pada garis sternal kanan)
f)        V2 (Ruang iga IV pada garis sternal kiri)
g)      V3 (Terletak di tengah antara V2 dan V4)
h)      V4 ( Ruang iga V garis tengah Klavikula Kiri)
i)        V5 ( Ruang iga V garis aksilla depan kiri)
j)        V6 (Ruang iga V garis aksilla tengah kiri)
Masing- masing pencatatan EKG, memetakan proyeksi vector kutub elektris atau aktifitas elektris jantung, melalui setiap bagian lingkarnya.
Kegiatan elektris utama untuk siklus jantung yang normal antara lain:
a.        Depolarisasi serambi jantung yang memproduksi gelombang
b.       Polarisasi ulang serambi jantung yang jarang terlihat dan tidak berlabel
c.       Depolarisasi bilik jantung yang memproduksi kesatuan QRS
d.      Polarisasi ulang bilik jantung yang memproduksi gelombang T
PR segment menunjukkan berhentinya impuls pada AV Node (Tidak ada transmisi impuls di AV Node) ST Segment menunjukkan tidak adanya transmisi impuls disebabkan adanya periode refrakter di sel miokardium





B.     EEG (elektroensefalogram)
EEG (elektroensefalogram)adalah rekaman aktivitas listrik otak, yang digunakan untuk mendiagnosis kondisi neurologis seperti gangguan kejang (epilepsi).  
       FUNGSI  :
·         Mendiagnosa dan mengklasifikasikan Epilepsi.
·          Mendiagnosa dan lokalisasi tumor otak, Infeksi otak, perdarahan otak,parkinson
·         Mendiagnosa Lesi desak ruang lain 4. Mendiagnosa Cedera kepala 5. Periode keadaan pingsan atau dementia. Narcolepsy 6. Memonitor aktivitas otak saat seseorang sedang menerima anesthesia umum selama perawatan.
SISTEM KERJA
Elektroensefalogram (EEG) dapat diukur dengan menempatkan elektroda dikulit kepala melalui tengkorak yang tidak dibuka atau dengan elektroda yang diletakkan diatas atau didalam otak.
                                   CONTOH ALAT EEG (ELEKTROENSEFALOGRAM)
Gambar Mesin electroencephalogram (EEG) Gambar Penggunaan Elektroencephalogram pada otak
https://html1-f.scribdassets.com/7nrb07e26842lm0u/images/6-a6e636d400.jpg

v  Mesin EEG Modern
Saat ini, software yang digunakan dalam bidang electroencephalology telah terautorisasi oleh argumentasi para ahli dan terbukti melalui berbagai aplikasi klinis. Tingkat akurasi diagnosis dari alat ini tinggi yakni hingga 85%. Biaya software yang rendah, kepraktisan ekonomi, instalasi yang mudah, dan kestabilan merupakan keuntungan tambahan. Software ini juga mudah dioperasikan. Ketika menggabungkan software dengan alat electroencephalogram, tidak hanya dapat meningkatkan standart hardware rumah sakit, tetapi juga memenuhi kebutuhan bisnis rumah sakit. Perangkat lunak ini memiliki kompatibilitas yang besar dan itu berlaku untuk berbagai electroencephalogram tipe baru, tipe lama, dan ter-upgrade.
Karakteristik Sistem EEG:
Secara otomatis dapat mendiagnosa hasil, akan lebih mudah dan akurat.
Dibandingkan dengan electroencephalogram tradisional, ia memiliki keuntungan sebagai berikut:
1.      Kemampuan visualisasi kuat, tingkat akurasi yang tinggi, kesalahan kecil.
2.      Mudah pengoperasian, periode pelatihan singkat
3.      Tingkat diagnosis yang akurat.
4.      Memiliki sistem data diagnosis yang terautorisasi, yang menyediakan bukti kuat untuk mendiagnosis kasus yang sulit dan rumit.

v  Gejala-gejala yang dapat didiagnosis dengan EEG antara lain:
1.       Jatuh sakit, radang otak, kekurangan pasokan darah ke serebral
2.      Tumor otak, arteriosklerosis otak, trombosis serebral
3.       Sakit kepala, iskemia otak, pendarahan otak
4.       Trauma otak, neurasthenic




C.     EMG (Elektromiogram)
EMG (Elektromiogram)adalah sebuah tes yang mengukur aktivitas listrik dari otot atau sekelompok otot. Sebuah EMG dapat mendeteksi aktivitas otot abnormal listrik karena penyakit dan kondisi neuromuskuler 
FUNGSI  : Elektromiogram berfungsi sebagai pencatat potensial otot biolistrik selama  pergerakan otot dan berfungsi untuk memperoleh informasi tentang kelistrikan otot.
SISTEM KERJA
Otot diladeni banyak unit motor. Suatu unit motor terdiri dari cabang tunggal neutron/saraf dari otak atau medulla spinalis. Ada 25-2.000 serat otot (sel), dihubungkan dengan saraf via motor end plate, sehingga potensial istirahat yang melewati serat otot serupa dengan potensial istirahat yang melewati serat saraf. Oleh sebab itu gerakan otot berkaitan dengan satu potensial aksi yang merambat sepanjang akson dan diteruskan ke serat otot melalui motor end plate. Sistem kerja EMG pada beberapa serat otot yaitu Elektroda permukaan diletakkan pada permukaan kulit dengan tujuan mengukur isyarat listrik dari sejumlah unit motoris. Sebuah elektroda jarum kosentris dimasukkan ke dalam kulit untuk mengukur aktivitas unit motoris tunggal.
CONTOH ALAT EMG (ELEKTROMIOGRAM)
Contoh alat EMG yaitu Eletromyography. Inilah contoh gambarnya :
https://html1-f.scribdassets.com/7nrb07e26842lm0u/images/3-a56f311025.jpg
                  Gambar Mesin Elektomyography Gambar Penggunaan Elekromyography pada otot
D.    ENG (elektroneurogram)
Elektroneurogram (ENG) adalah sebuah alat untuk mengukur kelistrikan saraf yang dapat menghasilkan data kelistrikan.
FUNGSI: Elektroneurogram (ENG) berfungsi untuk mengetahui keadaan lengkungan refleks,mengetahui kecepatan konduksi saraf motoris dan sensoris serta untuk menentukan penderita miastenia gravis.  
SISTEM KERJA
Sebuah elektroneurogram biasanya diperoleh dengan menempatkan elektroda di jaringan saraf. Aktivitas listrik yang dihasilkan oleh neuron dicatat oleh elektroda dan dikirim ke sistem akuisisi, yang biasanya memungkinkan untuk memvisualisasikan aktivitas neuron. Setiap garis vertikal di elektroneurogram merupakan salah satu potensial aksi saraf. Tergantung pada presisi dari elektroda yang digunakan untuk merekam aktivitas saraf, sebuah elektroneurogram dapat  berisi aktivitas neuron tunggal untuk ribuan neuron. Para peneliti menyesuaikan  presisi elektroda mereka untuk baik fokus pada aktivitas neuron tunggal atau aktivitas umum sekelompok neuron, kedua strategi memiliki keuntungan mereka.
CONTOH ALAT ENG (ELEKTRONEUROGRAM)
https://html1-f.scribdassets.com/7nrb07e26842lm0u/images/4-a190887c13.jpg
Gambar elektroneurogram (ENG)


E.     ERG (Elektroretinogram)
Elektroretinogram (ERG) adalah tes mata yang mengevaluasi fungsi retina, film yang melapisi bagian dalam mata. Uji ERG membantu mendiagnosa penyakit  pada retina.
FUNGSI : Elektroretinogram (ERG) berfungsi untuk mencatat bentuk kompleks potensial  biolistrik yang terdapat pada retina mata yang dikerjakan melalui rangsangan cahaya pada retina.  
SISTEM KERJA
Pada uji ERG,pasien akan memakai tambalan mata dan duduk dalam ruangan gelap selama 30 menit. Kemudian peneliti akan menempelkan elektroda ke dahi  pasien dan tidak menimbulkan rasa sakit, begitu juga semua pengguna elektroda dalam tes ini. Setelah itu tambalan pada mata dilepaskan. Permukaan mata pasien akan mati rasa dengan tetes mata, dan lensa kontak yang akan ditempatkan pada mata pasien. Pasien tidak dapat melihat, kemudian disorotkan cahaya, dan mata akan berkedip. Yang berkedip adalah lensa kontak pada mata ketika disorot cahaya. CONTOH ALAT ERG(ELEKTRORETINOGRAM)
Gambar Penggunaan Elektroretinogram pada mata
                 https://html2-f.scribdassets.com/7nrb07e26842lm0u/images/7-da584a1c71.jpg
F.      EOG (Elektrookulogram)
Elektrookulogram (EOG) adalah suatu pengukuran/pencatatan berbagai  potensial pada kornea retina sebagai akibat perubahan posisi dan gerakan mata.
FUNGSI : Elektrookulogram (EOG), berfungsi untuk mencatat atau mengukur  berbagai potensial pada kornea-retina sebagai akibat perubahan  posisi dan gerakan mata.
SISTEM KERJA
Pada pengukuran ini, sepasan elektrode dilekatkan di kedua sisi mata. Potensian EOG didefinisikan sebagai nol untuk mata yang melihat lurus ke depan ke titik rujukan 0 EOG memberikan informasi tentang orientasi mata, selain itu kecepatan angular dan percepatan angularnya juga dapat ditentukan. Elektrookulografi lebih banyak digunakan untuk penelitian. Telah dilakukan  banyak studi EOG untuk menentukan efek obat pada gerakan mata, gerakan mata sewaktu tidur, dan sewaktu mencari sesuatu dengan mata. Salah satu penerapan klinisnya adalah pemeriksaan gerakan mata sewaktu nistagmus adalah suatu kondisi yang berkaitan dengan gerakan-gerakan kecil pada mata. Sinyal EOG bergantung  pada otot mata dan sistem vestibular (keseimbangan).
CONTOH ALAT EOG (ELEKTROOKULOGRAM)
Gambar Mesin elektrookulogram (EOG)
https://html2-f.scribdassets.com/7nrb07e26842lm0u/images/8-a74f5e3f98.jpg


G.    EGG ( Elektrogastrogram)
Elektrogastrogram (EGG) adalah suatu gerakan yang terjadi pada otot-otot  pada saluran pencernaan yang menimbulkan gerakan semacam glombang sehingga menimbulkan efek menyedot/menelan makanan yang masuk ke dalam saluran pencernaan.
FUNGSI
·         Elektrogastrogram berfungsi untuk membantu penyembuhan dispepsia atau maag.
·         Elektrogastrogram bagi penderita gastroparesis berfungsi untuk memperbaiki aktivitas myoelectric pada lambung.
SISTEM KERJA
Elektrode yang ditempelkan pada bagian atas perut memonitor aktivitas listrik yang dihasilkan oleh otot lambung
CONTOH ALAT EGG (ELEKTROGASTROGRAM)
Gambar Penggunaan Elektrogastrogram
https://html2-f.scribdassets.com/7nrb07e26842lm0u/images/9-3f2dbe5f5a.jpg

.

H.    EKG(Elektrokardiogram)
  
    Merupakan pencatatan isyarat biolistrik jantung, dilakukan pada permukaan kulit.
Irama jantung diatur oleh isyarat listrik yang dihasilkan oleh rangsangan spontan pada SA Node (Simpul sinoatrial ; sel-sel khusus yang terdapat pada atrium kanan, dekat muara vena cava superior & inferior).
Pencatatan potensial listrik hasil aktivitas jantung dikerjakan 12 lead. Yaitu :
v  Lead Dasar (Lead Bipolar/lead standar) ; mengukur perbedaan potensial bidang frontal tubuh, terdiri dari ; Lead I, Lead II, Lead III
v  Lead augmented (Lead unipolar ) ekstremitas ; mengukur perbedaan potensial bidang transversal, terdiri dari ; aVR, aVL, Avf
v  Lead Prekordial (sandapan unipolar prekordial) ; melihat jantung dalam bidang transversal ; terdiri dari V1, V2, V3, V4, V5, V6

Terapi Listrik Menurut Uji Ilmiah
Mengenai hasil dari uji ilmiah pada metode Terapi listrik ini, telah dilakukan dan pernah diuji coba secara ilmiah di Universitas Gajah Mada. hasil dari uji coba dan penelitian telah menunjukan bahwa listrik memiliki kandungan ion, medan magnet yang sangat berguna untuk kesehatan tubuh. medan magnet listrik bertindak saat mendeteksi, merelaksasi, serta melenturkan seluruh pembuluh darah.
Tidak disangka Jika tegangan listrik memegang fungsi penting pada dunia kedokteran dan kesehatan. didalam bidang medis kedokteran, kelistrikan mempunyai dua aspek yakni listrik serta magnet yang timbul didalam tubuh manusia serta bagaimana pemakaiannya pada permukaan tubuh manusia.
Biolistrik sudah berkembang sejak awal tahun 1780an. saat itu, kelistrikan pada tubuh hewan dipelajari oleh luigi galvani serta pada th. 1786 dia berikan rangkuman atas hasil eksperimennya pada seekor katak. ke-2 kaki katak terangkat saat diberi aliran listrik melewati sesuatu konduktor



Amankah Terapi Listrik Untuk Manusia?
Seperti Pada hasil Uji Ilmiah UGM , terapi listrik sangat aman dan bermanfaat bagi tubuh manusia. sistem dan cara kerja dari terapi listrik ini untuk tubuh manusia yaitu: dengan menyeimbangkan ion-ion yang ada di dalam tubuh manusia. Berkat aliran daya yang dihasilkan oleh tubuh kita sangat stabil dan seimbang apabila terdiri dari 80% ion-ion negatif serta 20% ion-ion positif. pola hidup yang kurang baik dan kurang sehat serta tingkat stress yang tinggi, sangat mempermudah datangnya ion-ion positif didalam tubuh manusia. Jika ion-ion positif ini tidak dikurangi jumlahnya, Ion-ion ini bisa berdampak buruk dan mengakibatkan kerusakan keseimbangan, serta berujung pada berkurangnya keadaan kesehatan kita yang prima.

Bagaimana Metode Terapi Listrik Ini?
Metode terapi Listrik ini memakai kabel yang ditancapkan langsung pada listrik yang memiliki teggangan 220 volt yang dialirkan pada konduktor. Para ahli terapi listrik bisa menyentuh konduktor itu tanpa mengalami masalah ( Karena memiliki keahlian ). Maka dengan kekuatan individunya, ahli terapis listrik menyalurkan daya listrik yang berada dalam tubuhnya untuk di alirkan ke tubuh pasien. daya listrik yang disalurkan ke tubuh pasien bisa di kendalikan oleh para ahli terapi ( terapis ),  terapis dengan mudahnya bisa meregulasi atau menaik-turunkan daya listrik yang di alirkan ke tubuh pasien.
Ketika tubuh pasien mendapat stimulus, maka tubuh pasien lebih cepat menghasilkan ion negatif apabila. jadi, metode kerja terapi listrik yaitu mempengaruhi tubuh pasien agar bisa lebih cepat menghasilkan ion-ion negatif yang berguna untuk melawan efek buruk dari ion positif. ion negatif yang cukup didalam tubuh dapat mengaktifkan sel-sel dalam tubuh manusia, menambah metabolisme, mengaktifkan kerja enzim-enzim pada tubuh serta juga berguna didalam sistem detoksifikasi zat-zat tidak bermanfaat didalam tubuh



KEMAGNETAN DALAM MEDIS

1.      PENGERTIAN
Kata magnet berasal dari bahasa Yunani yaitu magnes atau magnetis lithos yang berarti  batu dari magnesia.Magnet merupakan benda yang dapat menarik benda-benda lain di sekitarnya seperti besi, baja, dan kobalt. Sebuah magnet terdiri atas magnet-magnet elementer yang tersusun secara teratur. Magnet mmepunyai bagian yang paling kuat daya tariknya yaitu bagian kutub magnet, terdiri dari kutub utara (KU) dan kutub Selatan (KS)
Jika tubuh kekurangan magnet, maka akan menimbulkan berbagai penyakit. Jika sel kekurangan magnet maka akan mempercepat penuaan sel, meningkatkan kekentalan dalam darah, memperburuk fungsi jantung untuk memblokir endapan - endapan dalam sistim sirkulasi, dll. Untuk mencegah gejala-gejala kekurangan magnet, kita seharusnya menambah medan magnet di tubuh kita secara tetap dengan menggunakan Aliran energi.
BIOLISTRIK dapat merangsang kemagnetan dalam tubuh menjadi aktif, yang memiliki khasiat untuk menyembuhkan bermacam-macam penyakit. Hampir semua gangguan penyakit disebabkan kurang lancarnya aliran darah, hingga akhirnya merusak jaringan saraf. Dengan kata lain zat - zat gizi tidak terserap oleh masing-masing sel yang membutuhkan. Kemagnetan dalam tubuh ditimbulkan energi biolistrik diantaranya dapat merangsang kinerja fungsi saraf otonom, melancarkan aliran darah dan mendistribusikan oksigen ke setiap jaringan tubuh.
Untuk menilai bentuk anatomi jaringan lunak dalam tubuh, terutama otak, sumsum tulang belakang, serta susunan saraf, kelainan otot sendi dan sumsum tulang, pemeriksaan dengan MRI lah yang terbaik. Sebagai contoh, MRI bisa membuat image organ dalam tubuh manusia bekerja berdasarkan prinsip medan listrik yang berhubungan dengan medan magnet. Bahkan gambar bagian otak yang telah diiris dapat dilihat untuk ditelaah tanpa benar benar membelah otak secara fisik.



2.      MANFAAT MAGNET BAGI KESEHATAN
1.      Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Penggunaan magnet yang paling umum untuk kesehatan adalah scanner Magnetic Resonance Imaging (MRI) di rumah sakit. Perangkat raksasa ini membantu dokter mendapatkan tampilan struktur organ dalam yang kompleks namun akurat.MRI menggunakan medan magnet untuk menciptakan gambar secara rinci dan memungkinkan tampilan yang berbeda ketinggiannya jika dokter ingin mengetahui detail lebih lanjut.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTOhyphenhyphen8qqctQxcg4CFKtqhPjVakr04gYxCslq9DphNh1hkE0CLwlB8gaAP8puFQV_ugdfYBHnbi1t1dDLW0R_573rHuP9x8oPgUq3IzOIIveROfkG3tVN4ErO10MyzvVEQGhoq-pKDCDGpl/s320/mri-scanner.jpg
Prinsip kerja MRI yaitu pasien ditempatkan dalam medan magnet, dan gelombang elektromagnet pulsa diterapkan untuk membangkitkan “objective nuclide” di dalam tubuh. Nuclide yang dibangkitkan akan kembali ke dalam energi semula dan akan melepaskan energi yang diserap sebagai gelombang elektromagnet. Gelombang elektromagnet yang dilepas ini adalah sinyal MR. Sinyal ini dideteksi dengan kumparan (coil) untuk membentuk suatu gambar (image).

     Langkah kerja MRI adalah sebagai berikut :
Ø  Penderita sebelum dimasukan kedalam medan magnet pesawat MRI, proton proton dalam tubuh tersusun secara acak, sehingga tidak ada jaringan magnetisasi.
Ø  Penderita ditempatkan dalam medan magnet, terjadi magnetisasi proton posisi paralel dan anti paralel serta melakukan gerakan presesi.
Ø   Pemberian gelombang radio ( RF ) proton menyerap energi dari gelombang radio tersebut dan melakukan magnetisasi ke arah transversal ( Fase Resonansi ).
Ø   Penghentian gelombang radio menyebabkan relaksasi ( kembali ke posisi awal ) dimana proton proton melepaskan energi berupa signal- signal elektromagnetik ( Signal MRI ).
Ø  Signal- signal diterima oleh sebuah koil antena penerima.
Ø  Selanjutnya signal- signal tersebut diubah menjadi pulsa listrik dan dikirim ke sistem komputer untuk diubah menjadi gambar.

Proses terjadinya signal MRI yang berasal dari pasien tersebut melalui 3 fase fisika yaitu : Fase Presesi ( Magnetisasi ), Fase Resonansi dan Fase Relaksasi.
a.       Fase presesi (Magnetisasi)
      Dipole – dipole selain terus melakukan spin juga melakukan gerakan relatif. Gerakan relatif tersebut serupa dengan gerakan permukaan gasing (spinning to toy) yang disebut gerakan presesi. Frekuensi gerakan presesi tergantung pada jenis atom dan kekuatan medan magnet luar yang mempengaruhinya (kekuatan medan magnet pesawat MRI
b.      Fase Resonansi
      Ketika proton proton hydrogen mengalami 1 presesi, maka proton proton akan mudah menyerap energi luar. Pada saat fase presesi itulah gelombang radio (RF) dipancarkan dan proton proton hydrogen akan menyerapnya dan mulai bergerak meninggalkan arah longitudinal (L direction ) yang sejajar dengan arah kutub magnet pesawat menuju kearah transversal (Tegak lurus terhadap sumbu medan magnet pesawat) dan menghasilkan magnetisasi transversal. Proton proton yang dapat dipengaruhi oleh gelombang radio hanyalah proton proton yang memiliki frekuensi presesi yang sama dengan frekuensi gelombang radio. Fase proton proton bergerak meninggalkan sumbu longitudinal menuju arah transversal disebut sebagai fase resonansi.
c.         Fase Relaksasi
      Ketika proton proton hydrogen berada pada bidang transversal, akan menginduksikan signal dalam bentuk gelombang elektromagnetik (dikenal dengan MRI ) yang akan diterima oleh sebuah kumparan (antenna) penerima disisi pesawat MRI. Saat pancaran frekuensi radio dihentikan (turn off ) proton proton secara perlahan lahan kehilangan energinya dan mulai bergerak meninggalkan arah transversal ( decay ) menuju kembali kearah longitudinal (recovery) sambil melepaskan energi yang diserapnya dari gelombang radio dalam bentuk gelombang elektromagnetik yang dikenal sebagai SIGNAL MRI, fase ini disebut fase relaksasi.

Kegunaan atau manfaat MRI :
·         Diagnosa Multiple Sclerosis (MS)
·         Diagnosa tumor
·         Diagnosa pada otak, tulang belakang, dan persendian
·         Memvisualisasikan ligamen pada pergelangan tangan dan kaki
·         Memvisualisasikan sakit pada bahu
·         Diagnosa otot tendon
·         Mengevaluasi jaringan otot pada tubuh
·         Diagnosa truk

Kelebihan dan Kekurangan MRI
Kelebihan MRI adalah tidak membahayakan pasien, dengan kualitas gambar yang lebih baik dari CT Scan terutama untuk scanning otak dan tulang belakang, serta bisa dilihat dari berbagai sisi. Diagnosis juga tidak menimbulkan rasa sakit. Bagi pasien yang memiliki indikasi tumor di otak dan gangguan saraf belakang disarankan memeriksakan diri menggunakan MRI. Adapun kekurangan MRI adalah sebagai berikut :
·         Tidak semua orang dapat masuk ke mesin ini
·         Adanya penyakit claustrophobic yang menyebabkan ketakutan yang berlebihan jika masuk ke dalam tabung
·          Terdapat Noise yang sangat berlebihan selama masa scanning
·         MRI sangat mahal sekali, sehingga untuk melakukan diagnosa membutuhkan biaya yang sangat besar.
·         Peralatan yang sangat besar juga mengalami interferensi, sehingga mempengaruhi pola image yang dihasilkan. 
   

contoh Gambar hasil MRI


2.      Mengobati Epilepsi
Pengobatan magnetik dapat meringankan gejala penyakit epilepsi kronis. Sebuah penelitian di Jerman pada tahun 1999 menemukan bahwa magnet dengan frekuensi rendah dapat mengurangi atau membatasi kejang dan efektif bagi pasien yang tidak bisa mempan dengan pengobatan biasa.Kumparan magnet ditempatkan ke samping kepala untuk mengarahkan gelombang magnet ke otak. Peneliti mengklaim bahwa sebagian besar peserta penelitian berkurang kejang-kejangnya hingga setengah. Pengobatan magnetik ini hanya bertahan selama enam sampai delapan minggu
3.      Mengobati Radang sendi
Dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh Peninsula Medical School dan diterbitkan dalam British Medical Journal tahun 2004, peneliti menemukan bahwa magnet bisa meredakan rasa sakit akibat radang sendi di lutut dan pinggul.
Namun para peneliti juga mengakui bahwa hasil tersebut bisa disebabkan oleh efek plasebo.




4.      Mengobati Alzheimer
Sebuah penelitian di Italia menemukan bahwa pengobatan magnetik dapat membantu meningkatkan aktivitas kortikal otak pasien dan membantu memahami dunia di sekitarnya dengan lebih baik.Laporan yang dimuat dalam Journal of Neurology, Neurosurgery and Psychiatry ini menemukan bahwa stimulasi magnetik yang berulang-ulang dapat bermanfaat bagi pasien penyakit saraf seperti Alzheimer.
5.      Meringankan Depresi
Pasien depresi yang mendapat stimulasi magnetik mengaku lebih relaks dibandingkan jika tidak mendapat pengobatan tersebut. Sebuah tim di Universitas Kedokteran Carolina Selatan mensurvei 190 orang penderita depresi.Setengah di antaranya mendapatkan pengobatan magnetik. Hasilnya, 14 persen dari pasien melaporkan gejala depresinya menjadi lebih ringan. Sedangkan dalam kelompok plasebo, hanya lima persen yang merasakan perbaikan.
6.      Membantu Operasi jantung
Partikel magnetik juga telah digunakan dalam operasi jantung. Para ilmuwan menggunakan partikel kecil magnet yang melekat pada sel induk untuk membantu memperbaiki hati yang telah rusak.Laporan penelitian yang dimuat dalam Journal of American College of Cardiology ini menemukan bahwa teknik tersebut efektif pada tikus dan akan diuji coba pada manusia untuk tahap berikutnya. Efektivitas sel-sel induk meningkat lima kali karena partikel magnetik memandu sel-sel ke daerah sasaran.
7.      Mengurangi Pembengkakan
Sebuah penelitian oleh University of Virginia membuktikan bahwa magnet dapat mengurangi pembengkakan. Ilmuwan menemukan bahwa magnet statis mampu mengurangi pembengkakan kaki belakang tikus hingga 50 persen.Teorinya adalah daerah yang terkena kalsium dalam sel otot menyebabkan pelebaran pembuluh darah arteri. Dengan memaparkan magnet, pelebaran tersebut dapat dikurang



3.      TERAPI BIOMAGNETIK
Suatu metode pengobatan, yaitu terapi dengan menggunakan magnet untuk penyembuhan berbagai penyakit yang disebabkan oleh gangguan pada peredaran darah, sistem metabolisme, sistem hormon, enzim dan gangguan sel sel pada tubuh manusia.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJN6un1W_1Yw1dEK4uH0flkpK20QoBSYzWzMwa4IDinkC5D-XwyGpkRYQEkBrTGck8xKtqvO_aYTGBbG1ueyGfVG2TdH9YLjQ7VQMf0DDf27Pa2Us3d8D88M0uf2mliHul0RhorITxZaIS/s320/gelang-magnetik.jpg
Terapi biomagnetik  menggunakan magnet yang mempunyai kekuatan antara 300 sampai dengan 3000 gauss. (Gauss adalah Satuan Internasional untuk kekuatan magnet, pengukuran kekuatan magnet dapat dilakukan dengan alat yang disebut gauss meter). Untuk terapi yang optimal, dianjurkan menggunakan kekuatan magnet antara 2500 sampai dengan 3000 gauss. Bahan magnet yang mempunyai kekuatan 2000-3000 gauss adalah Neodymium Magnet. Jenis magnet ini dikenal sebagai Raja Magnet karena kekuatan magnetnya paling besar dibandingkan dengan kekuatan jenis magnet yang lain
Terapi biomagnet digunakan juga untuk melancarkan peredaran darah sehingga oksigen, nutrisi dan hormon dapat didistribusikan keseluruh jaringan tubuh dengan baik. Terapi Biomagnet dapat menyembuhkan berbagai penyakit yang disebabkan gangguan peredaran darah dan sistem metabolisme sel tubuh.

Prinsip Kerja Terapi Magnet dalam Menyembuhkan Penyakit
Sel sel darah manusia mengandung zat besi (Fe) dan Neodymium magnet (Nd2Fe14B) yang digunakan juga dalam terapi biomagnet. Pemberian medan magnet dari produk magnetis (sekitar 20 menit) mempengaruhi unsure besi (Fe) pada sel-sel darah. Ketika magnet atau sinar inframerah diletakkan dekat pembuluh arteri utama, seperti pembuluh arteri jantung (titik nadi di pergelangan tangan) atau arteri karotid (titik nadi dileher) akan terjadi perangsangan (reaksi Fe pada Neodymium terhadap Fe pada sel-sel darah) sehingga sel-sel yang sebelumnya saling menempel dan bersambungan akhirnya terurai. Hal ini mengakibatkan aliran darah lebih lancar.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFXxMp8m8FzGAwvFT2zPle2lp0wNm3aztiyIUzwPFYsKJgP_Qh_3M1PoLKJ1E0MgYX_E7tqiCa7Fu8Lk4MLl1v7oUPVQnQgp2tOJruMMRuw49pXeTncQ2UsJ1sEZmaKoJHPxj5jAqDKDsQ/s1600/images+%25281%2529.jpg


Saat magnet didekatkan ke kulit, magnet akan merilekskan dinding-dinding kapiler sehingga memperlancar aliran darah ke area yang sakit. Magnet dan sinar inframerah yang menembus permukaan kulit juga membantu mengaktifkan sel syaraf sehingga mampu menyampaikan pesan dengan cepat. Hal ini merangsang proses pemulihan sel dan meningkatkan kemampuan penyerapan ion negatif yang membuat keseimbangan ion dalam tubuh kita tetap terjaga.Selain itu, magnet juga mencegah terjadinya kejang yang merupakan penyebab berbagai rasa sakit. Magnet bekerja dengan mengganggu kontraksi otot-otot. Selanjutnya, magnet juga mengganggu reaksi elektrokimia yang terjadi di dalam sel-sel saraf. Dengan begitu akan menghambat penyampaian pesan rasa sakit ke otak.
Dengan lancarnya aliran darah, maka kemampuan sel darah menyerap oksigen dan nutrisi meningkat. Oksigen, nutrisi dan hormon tubuh, termasuk penghilang rasa nyeri (hormon endorfin) akan disebarkan oleh sel-sel darah keseluruh jaringan dan organ tubuh yang membutuhkan. Pengaruh polarisasi berdampak pada sel-sel darah merah tersusun menjadi lebih teratur dan bebas, sehingga luas permukaan sel darah merah tersebut untuk mengikat oksigen menjadi lebih luas dan kemampuan membuang karbondioksida menjadi lebih baik. Dengan peningkatan luas permukaan sel darah merah, maka kemampuan sel darah merah mensuplai oksigen ke sel-sel tubuh bertambah. Apabila semua sel di seluruh tubuh memperoleh pasokan oksigen, nutrisi dan hormon dengan lancar maka sel-sel tersebut dapat bekerja dengan normal sehingga kondisi tubuh menjadi sehat kembali

BAB III
PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

Yurnadi. Medan Listrik dan Pengaruhnya terhadap Kesehatan . MKI 2000 : 50 ; 393 -98 ELF
 EMF European Feasibility Study Group. Need For A European Approach to The Effects of Extremely Low Frequency Electromagnetic Fields on Cancer. Scan J Work Environ Health 1997; 23 : 5
 14. Mansyur M. Dampak Medan Elektromagnetik Terhadap Kesehatan. MKI 1998 ; 48 : 264. 69


Tidak ada komentar:

Posting Komentar