Rabu, 18 Maret 2015

tugas makalah



MAKALAH
FISIKA
(Keterampilan Dasar Keperawatan)
Di Susun Oleh :
              NAMA          : HASMA DEWI
NIM              : 141410
    TINGKAT   : 1 (SATU)

AKADEMI KEPERAWATAN PAREPARE
                          TAHUN AJARAN 2014/2015

KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini tanpa halangan suatu apapun, makalah ini membahas tentang keterampilan keperawatan, di mana sangat dibutuhkan dalam melakukan setiap tindakan keperawatan baik di rumah sakit, puskesmas, maupun perawatan di rumah-rumah masyarakat.
Makalah ini saya buat atas bantuan dari  beberapa sumber buku yang sangat menbantu, tapi saya sebagai penulis sangat mengaharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi semua khususnya bagi mahasiswa keperawatan, dan tak lupa juga penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tugas mandiri ini banyak terdapat kekurangan baik dari segi kata-katanya maupun dari segi penyusunannya, karena itu penulis menerima kritikan dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan.


Parepare, 06 Oktober 2014



penulis






DAFTAR ISI
JUDUL HALAMAN…………………………………………………………...i
KATA PENGANTAR......................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB I  PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang Masalah.............................................................................1
B.     Tujuan.........................................................................................................2
C      Manfaat………………………………………………………………......3
BAB II  PEMBAHASAN.....................................................................................vi
      Keterampilan Keperawatan………………………………………………………3
A.         keperawatan Keterampilan Dasar Praktek Klinik Keperawatan……………….4
B.         Cara /keterampilan Dalam Menjahit Luka……………………………….5
C.         Kemampuan perawat dalam dokumentasi..................................................6
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan.................................................................................................25
B.     Saran..........................................................................................................22
  DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................v















BAB I
PENDAHULUAN
a)      Latar belakang
Perawat adalah seorang yang merawat klien yang sakit dan membutuhkan bantuan, namun dalam melakukan tugas keperawatan, perawat dibekali berbagai jenis ketarampilan yang dapat membantu perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan kepada klien, sehinnga perawat dapat menjadi seorang perawat professional. Keterampilan yang dimaksud bukan hanya dalam kerampilan asuhan keperawatan tapi juga keterampilan untuk membuat dokumentasi untuk melindungi diri perawat atau pegangan hukum terhadap tindakan yang dilakukannya dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien.

b)     Tujuan
-          Mahasiswa mampu malakukan semua keterampilan keperawatan
-          Mahasiswa mampu mempraktikkan keterampilan dalam keperawatan
-          Mahasiswa mampu membuat dokumentasi keperawatan.

c)      Manfaat
Dengan adanya makalah ini dapat membantu para perawat untuk semakin ahli dalam setiap tindakan keperawatan dan mampu membuat dokumentasi untuk setiap tindakan keperawatan yang dilakukannya.serta dapat melakukan keterampilan dalam keperawatan.










BAB II
PEMBAHASAN

Keterampilan Keperawatan

Keterampilan adalah suatu keahlian yang dimiliki seseorang dalam bidang tertentu, keterampilan keperwatan adalah keahlian yang dimiliki perawat dalam melakukan proses keperawatan atau tindakan asuhan keperawatan. Proses keperawatan adalah aktivitas yang mempunyai maksud yaitu praktik keperawatan dilakukan dengan cara yang sistematik atau metode yang sistematik dan rasional dalam merencanakan dan memberikan pelayanan keperawatan kepada individu. Tujuan proses keperawatan adalah memberikaan metode sistematis bagi praktek keperawatan: proses keperawatan menyatukan, menstandardisasi, dan mengarahkan praktek keperawatan. Peran dan fungsi perawat ditentukan, dan komunikasi, kolaborasi, dan sinkronisasi anggota tim kesehatan ditingkatkan oleh proses keperawatan. Tujuan lain dari proses keperawatan adalah :
1.      Memudahkan pendokumentasian data, diagnosis, rencana, respon klien, dan evaluasi.
2.       Mengevaluasi efektivitas dan efisisensi asuhan.
3.      Memberikan arahan, pedoman, dan makna untuk asuhan keperawatan.
4.      Memberikan kemungkinan asuhan yang bersinambungan dan mengurangi kelalaian.
5.      Mengindividualisasikan keikutsertaan klien dalam keperawatan.
6.       Meningkatkan kreativitan dan fleksibilitas dalam praktek keperawatan.








A.    Keterampilan Dasar Praktek Klinik Keperawatan
Untuk menghasilkan perawatan kesehatan yang berkualitas tinggi perlu juga adanya tenaga kerja keperawatan dengan kerampilan klinis yang berkualitas. Kerampilan klinis merupakan aspek penting dari praktek keperawatan dan telah dilakukan diskusi secara internasional tentang cara yang paling efektif untuk mengajarkannya.
Keterampilan dasar klinik keperawatn terdiri dari berbagai jenis yaitu:
a.         Pada kebutuhan dasar manusia
Meliputi perwataan kulit, kebersihan diri, perineal hygiene, oral care, perawatan rambut dan kulit, mengganti alat tenun, konsep asepsis, ROM atau RPS, kateterisasi urin, pemberian obat, pemeriksaan fisik, kebutuhan cairan dan elektrolit, semprit gliserin.

b.        Pada keperawatan medical bedah
Meliputi perawatan luka, pemasangan nasogastric tube (NGT), fisioterapi dada, konsep nyeri dan pelaksanaannya, merekam elektrokardiografi (EKG), perawatan kolostomi, pembalutan, pembidaian, terapi oksigen, pengisapan lender (suction), mengenal alat-alat bedah minor, menjahit luka, WSD (water scaled drainage).

c.          Pada keperawatan anak
Meliputi devender developmental screening test II (DDST II), assessment pada pasien DHF, pijat bayi, perawatan neonetus/bayi.

d.            Pada keperawatan jiwa
Meliputi TAK (terapi akitivitas kelompok), standar terapi aktivitas sensorik.

f.      Pada perawatan komunitas
               Meliputi alat peraga, pendidikan kesehatan, windshield survey.


g.      Pada perawatan  keluarga
Meliputi prosedur konseling kesehatan keluarga, prosedur penyuluhan kesehatan pada keluarga.

h.      Pada perawatan maternitas
Meliputi pemeriksaan Ante Natal Care (ANC) dan pemeriksaan Leopold, perasat keterampilan intra partum/pertolongan persalinan.

i.      Pada keperawatan gawat darurat
Meliputi resusitasi jantung paru (RJP), Pemasangan pipa endotrakeal (ETT), Pengambilan darh arteri (AGD), dan perwatan trakeostomi tube.


B.     Keterampilan Dalam  Menjahit Luka
1.      Persiapan Alat
a.       Alat Steril :

·         Duk  lobang
·         Gunting benang
·         Kom kecil
·         Klem koher
·         Duk klem
·         Pinset anatomis dan chirurgis
·         Lidi kapas
·         Jarum otot dan kulit
·         Sarung tangan
·         Benang jahit
·         Depper
·         Korentang

b.      Alat- alat tidak steril
·         Gunting dan plaster
·         Cairan desinfektan : Betadin pekat 10,H2O2, Nacl 0,9%
·         Piala ginjal, Lidokan 2%,masker,spoit 3cc





2.      Persiapan Pasien/Lingkungan
·         Menjelaskan tentang yang akan dilakukan
·         Bila ada luka banyak maka rambut di cukur terlebih dahulu
·         Bila ada luka yang sangat kotor dapat di bersihkan terlebih dahulu,kalau pendarahan banyak dapat di depper terlebih dahulu
·         Jendela, pintu ditutup dan lampu jahit ditempatkan di atas luka
3.      Langkah- Lanngkah
·         Perawat mencuci tangan
·         Perawat asisten membuka set jahit dan menatanya di atas meja sesuai dengan urutan pemakaian
·         Perawat memakai sarung tangan
·         Luka ditutup dengan doek lobang dan di kunci dengan doek klem
·         Luka dibersihkan dengan betadine 10% dengan menggunakan depper yang di jepit oleh klem koher
·         Luka diolesi dengan betadine pekat dengan kapas lidi
·         Lidokain disuntikkan secara sub cutan 1-2 amoul tergantung luas luka
·         Luka dibersihkan dengan perhidol 2% sampai yakin tidak ada benda asing yang masih tersisa kemudian dibilas dengan Nacl 0,9%
·         Luka dioles dengan betadine
·         Mulai dilakukan penjahitan luka
·         Luka dioles dengan betadine,doek lubang dibuka kemudian luka ditutup dengan sofratul dan kassa steril dan di plaster steril
·         Alat- alat dibereskan dan perawat mencuci tangan

Catatan:
Sikap perawat harus hati-hati, teliti dan sabar serta bertanggung jawab dan harus tanggap terhadap reaksi pasien.



C.    Kemampuan yang harus dimiliki perawat dalam dokumentasi keperawatan yaitu:
Ø   Pengkajian : mengidentifikasi KDM, hal-hal yang berkaitan dengan status kesehatan. Memliki pengetahuan patofisiolagi, mengidentifikasi system keluarga, mengidentifikasi system lingkungan fisik, budaya, social, ekonomi, politik. Terampil berkomunikasi dengan baik dan benar dalam pengumpulan data. Terampil dalam pemeriksaan fisik klien.
Ø   Diagnosis : mengidentifikasi masalah, penyebab, dan gejala/tanda masalahtersebut. Merumuskan karakteristik diagnosis keperawatan. Menyusun urutan prioritas masalah keperawatan. Mengidentufikasi hubungan sebab akibat dari komponen-komponen diagnosis keperawatan.
Ø   Perencanaan : memahami ruang lingkup praktek keperawatan sebagai dasar penyusunan perencanaan keperawatan. Memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam hal lingkup perencanaan. Memahami kompetensi dari setiap anggota tim kesehatan/tim keperawatan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan. Mengambil keputusan untuk pemecahan masalah/diagnosis keperawatan. Kemampuan untuk memprediksi kesehatan klien pada masa yang akan datang.
Ø   Implementasi : memenuhi kebutuhan dasar klien. Menguasai tehnik-tehnik keperawatan tertentu yang berkaitan dengan kebutuhan klien, misalnyatahnik septic dan aseptic, tehnik pemenuhan O2, dll. Menguasai tehnik penunjang observasi klien, tehnik psikomotor, tehnik kolaborasi penyuluhan/pendidikan kesehatan, dll. Memahami dan mampu melaksanakn etika keperawatan pada setiap tindakan dengan memperhatikan norma-norma yang berlaku pada instusi.
Ø   Evaluasi : membandingkan hasil tindakan atau proses keperawatan dengan standar yang harus dilakukan dalam menilai perkembangan klien. Memodifikasi rencana dan tindakan sesuai dengan hasil penilaian.


1.        Pengkajian
Yaitu mengkaji keadaan klien pada saat pertemuan pertama dan memperbaiki/memperbarui untuk pertemuan berikutnya guna mendapatkan diagnosis keperawatan yang tepat. Pengkajian berhubungan erat dengan diagnosis. Dengan kata lain, diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pengkajian. Jika pengkajian salah maka diagnose pun akan salah. Pengkajian merupakan proses pengumpulan data dan memperoleh data yang akurat, data dapat berupa data objektif dan data sekunder. Adapun data yang terkumpul mencakup klien, keluarga, masyarakat, lingkungan, atau kebudayaan. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan selama pengkajian antara lain:
a.                Memahami secara keseluruhan situasi yang sedang dahadapi oleh klien dengan cara memperhatikan kondisi fisik, psikologi, emosi, social kultural, dan spiritual yang bisa mempengaruhi kesehatannya.
b.               Mengumpulkan semua informasi yang bersangkutan dengan masa lalu, saat ini bahkan sesuatu yang berpotensi menjadi masalah bagi klien guna membuat suatu database yang lengkap. Data yang terkumpul berasal dari perawat-klien selama berinteraksi dan sumber yang lain. (Gordon,1987,1994)
c.                Memahami bahwa klien adalah sumber informasi primer.
d.               Sumber informasi sekunder meliputi anggota keluarga, orang yang  berperan penting dan catatan kesehatan klien.

Metode pengumpulan data meliputi:
Ø  Melakukan interview/wawancara
Ø  Riwayat kesehatan/keperawatan
Ø  Pemeriksaan fisik
Ø   Mengumpulkan data penunjang hasil laboratorium dan diagnostic lain serta catatan kesehatan (rekam medic).


2.       Penentuan Diagnosis
Diagnose keperawatan adalah menganalisis data subjektif dan objektif untuk membuat diagnose keperawatan. Diagnose keperawatan melibatkan proses berfikir kompleks tentang data yang dikumpulkan dari klien, keluarga, rekam medic, dan pemberi pelayanan kesehatan yang lain. The North American Nursing Diagnosis Association (NANDA,1992) mendefinisikan diagnose keperawatan semacam keputusan klinik yang mencakup klien, keluarga, dan respon komunitas terhadap sesuatu yang berpotensi sebagai masalah kesehatan dalam proses kehidupan.Tiga komponen yang dimiliki oleh diagnose yaitu:
P (problem): masalah
E (Etiologi): penyebab
S (Simpton): gejala terdiri dari data objektif yaitu data yang dapat diukur dan hasilnya sama, serta data yang dihasilkan dari observasi. sedangkan data subjektif adalah data yang disampaikan oleh paien atau pernyataan pasien terhadap kondisinya.
Diagnose juga terdiri dari tiga jenis yaitu: actual (sesuatu yang sudah terjadi), resiko (sesuatu yang belum terjadi tapi bisa timbul jika ridak diatasi, dan potensial.
Penentuan diagnose yaitu menentukan diagnosis keperawatan yang tepat, yang disusun dalam urutan prioritas. Diagnosis berkaitan dengan perencanaan keperawatan, dengan kata lain, jika diagnosis keperawatan salah maka perencanaan keperawatn akan salah pula.









3.      Intervensi/Perencanaan keperawatan
Yaitu menentukan langkah pemecahan masalah/diagnosis keperawatan, yang memuat tujuan rencana tindakan dan rencana penilaian. Perencanaan keperawatan berhubungan erat dengan tindakan. Dengan kata lain, tindakan tersebut berdasarkan perencanaan. Jika perencanaan salah maka tindakan pun akan keliru. ANA (1995) mendefinisikan intervensi sebagai rencana tindakan keperawatan untuk kepentingan klien.

v    Tujuan Intervensi
a.                   Tujuan Umum
Tujuan umum merupakan tujuan yang lebih menekankan pada pencapaian akhir sebuah masalah, dimana perubahan prilaku dari yang merugikan kesehatan kearah prilaku yang men guntungkan kesehatan.
b.                  Tujuan Khusus
Tujuan khusus dalam rencana perawatan lebih menekankan pada pencapaian hasil dari masing-masing kegiatan.


4.      Implementasi keperawatan 
yaitu melakukan tindakan keperawatan yang telah direncanakan. Implementasi merupakan aktualisasi dari perencanaan yang telah disusun sebelumnya.. prinsip yang mendasari implementasi adalah :
a.       Implementasi mengacu pada rencana perawatan yang dibuat.
b.       Implementasi dilakukan dengan tetap memperhatikan prioritas-prioritas masalah.
c.       Kekuatan-kekuatan berupa financial, motivasi, dan sumber-sumber pendukung lainnya jangan di abaikan.
d.      Pendokumentasian implementasi keperawatan keluarga janganlah terlupakan dengan menyertakan tanda tangan petugas sebagai bentuk tanggung gugat dan tanggung jawab profesi.

5.       Evaluasi
Yaitu penilaian proses atau sejuah mana keberhasilan yang dilakukan, evaluasi mengacu kepada penilaian, tahapan, dan perbaikan. Pada tahap ini perawat menemukan penyebab mengapa suatu proses keperawatan dapat berhasil atau gagal, evaluasi berfokus pada individu klien dan kelompok dari klien itu sendiri. Proses evaluasi memerlukan beberapa keterampilan dalam menetapkan rencana asuhan keperawatan, termasuk pengetahuan mengenai standar asuhan keperawatan, respon klien yang normal terhadap tindakan keperawatan, dan pengetahuan konsep teladan dari keperawatan. Evaluasi juga terdiri atas soap dimana S adalah subjek atau pernyataan klien, O adalah objek atau yang dapat dilihat oleh perawat terhadap kondisi klien, A adalah analisis yang bertujuan untuk menganalisa apakah masalah telah teratasi atau tidak dan P adalah perencanaan, yang bertujuan apakah implementasi dilanjutkan atau dihentikan maupun dipertahankan bergantung pada keadaan pasien atau perubahan kondisi pasien. Penilaian hasil menentukan seberapa jauh keberhasilan yang dicapai sebagai keluaran dan tindakan.















BAB 111
PENUTUP
a.      Kesimpulan
Perawat tidak hanya harus dibekali dengan ilmu pengetahuan yang tinggi tapi juga harus mempunyai keterampilan atau skill yang tinggi dan keduanya harus berjalan dengan seimbang dan tidak ada timpang tindih, sehingga dapat menghasilkan seorang perawat professional, yang mampu memberikan asuhan keperawtaan secara menyeluruh pada klien yang ada dimasyarakat, maupun yang ada dalam pelayanan kesehatan atau dirumah sakit.

b.      Saran
1.      Dengan adanya makalah ini, dapat membantu para perawat semakin meningkatkan kualitas keterampilannya.
2.      Dengan adanya makalah ini, dapat membantu para perawat menjadi seorang perawat yang professional.

















DAFTAR PUTAKA

Ali, H Zaidin. 2010. Dasar-Dasar Dokumentasi Keperawatan.
Jakarta:EGC.
Murwarni, Arita. 2008. Keterampilan Dasar Praktek Klinik
Keperawatan. Yogyakarta:fitramaya
http/ google.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar