MAKALAH
FISIKA
(Keterampilan Dasar Keperawatan)
Di Susun Oleh :
NAMA : HASMA DEWI
NIM : 141410
TINGKAT : 1 (SATU)
AKADEMI
KEPERAWATAN PAREPARE
TAHUN AJARAN
2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmatnya penulis dapat
menyelesaikan makalah ini tanpa halangan suatu apapun, makalah ini membahas
tentang keterampilan keperawatan, di mana sangat dibutuhkan dalam melakukan
setiap tindakan keperawatan baik di rumah sakit, puskesmas, maupun perawatan di
rumah-rumah masyarakat.
Makalah ini saya buat atas bantuan
dari beberapa sumber buku yang sangat
menbantu, tapi saya sebagai penulis sangat mengaharapkan makalah ini dapat bermanfaat
bagi semua khususnya bagi mahasiswa keperawatan, dan tak lupa juga penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini
Penulis
menyadari bahwa dalam penulisan tugas mandiri ini banyak terdapat kekurangan
baik dari segi kata-katanya maupun dari segi penyusunannya, karena itu penulis
menerima kritikan dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan.
Parepare, 06 Oktober 2014
penulis
DAFTAR ISI
JUDUL
HALAMAN…………………………………………………………...i
KATA
PENGANTAR.........................................................................................
ii
DAFTAR
ISI........................................................................................................iii
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Masalah.............................................................................1
B.
Tujuan.........................................................................................................2
C Manfaat………………………………………………………………......3
BAB
II PEMBAHASAN.....................................................................................vi
Keterampilan Keperawatan………………………………………………………3
A.
keperawatan Keterampilan Dasar Praktek Klinik
Keperawatan……………….4
B.
Cara
/keterampilan Dalam Menjahit Luka……………………………….5
C.
Kemampuan
perawat dalam dokumentasi..................................................6
BAB
III PENUTUP
A.
Kesimpulan.................................................................................................25
B. Saran..........................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA
...........................................................................................v
BAB I
PENDAHULUAN
a)
Latar belakang
Perawat adalah seorang yang merawat klien yang sakit dan
membutuhkan bantuan, namun dalam melakukan tugas keperawatan, perawat dibekali
berbagai jenis ketarampilan yang dapat membantu perawat dalam melaksanakan
asuhan keperawatan kepada klien, sehinnga perawat dapat menjadi seorang perawat
professional. Keterampilan yang dimaksud bukan hanya dalam kerampilan asuhan
keperawatan tapi juga keterampilan untuk membuat dokumentasi untuk melindungi
diri perawat atau pegangan hukum terhadap tindakan yang dilakukannya dalam
memberikan asuhan keperawatan kepada klien.
b) Tujuan
-
Mahasiswa mampu malakukan semua
keterampilan keperawatan
- Mahasiswa
mampu mempraktikkan keterampilan dalam keperawatan
-
Mahasiswa mampu membuat dokumentasi
keperawatan.
c) Manfaat
Dengan adanya makalah ini dapat membantu para perawat untuk
semakin ahli dalam setiap tindakan keperawatan dan mampu membuat dokumentasi
untuk setiap tindakan keperawatan yang dilakukannya.serta dapat melakukan
keterampilan dalam keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN
Keterampilan Keperawatan
Keterampilan adalah suatu keahlian yang dimiliki seseorang
dalam bidang tertentu, keterampilan keperwatan adalah keahlian yang dimiliki
perawat dalam melakukan proses keperawatan atau tindakan asuhan keperawatan.
Proses keperawatan adalah aktivitas yang mempunyai maksud yaitu praktik
keperawatan dilakukan dengan cara yang sistematik atau metode yang sistematik
dan rasional dalam merencanakan dan memberikan pelayanan keperawatan kepada
individu. Tujuan proses keperawatan adalah memberikaan metode sistematis bagi
praktek keperawatan: proses keperawatan menyatukan, menstandardisasi, dan
mengarahkan praktek keperawatan. Peran dan fungsi perawat ditentukan, dan
komunikasi, kolaborasi, dan sinkronisasi anggota tim kesehatan ditingkatkan
oleh proses keperawatan. Tujuan lain dari proses keperawatan adalah :
1. Memudahkan pendokumentasian data,
diagnosis, rencana, respon klien, dan evaluasi.
2. Mengevaluasi efektivitas dan
efisisensi asuhan.
3. Memberikan arahan, pedoman, dan
makna untuk asuhan keperawatan.
4. Memberikan kemungkinan asuhan yang
bersinambungan dan mengurangi kelalaian.
5. Mengindividualisasikan keikutsertaan
klien dalam keperawatan.
6. Meningkatkan kreativitan dan
fleksibilitas dalam praktek keperawatan.
A.
Keterampilan Dasar Praktek Klinik
Keperawatan
Untuk menghasilkan perawatan kesehatan yang berkualitas
tinggi perlu juga adanya tenaga kerja keperawatan dengan kerampilan klinis yang
berkualitas. Kerampilan klinis merupakan aspek penting dari praktek keperawatan
dan telah dilakukan diskusi secara internasional tentang cara yang paling
efektif untuk mengajarkannya.
Keterampilan
dasar klinik keperawatn terdiri dari berbagai jenis yaitu:
a. Pada kebutuhan dasar
manusia
Meliputi
perwataan kulit, kebersihan diri, perineal hygiene, oral care, perawatan rambut
dan kulit, mengganti alat tenun, konsep asepsis, ROM atau RPS, kateterisasi
urin, pemberian obat, pemeriksaan fisik, kebutuhan cairan dan elektrolit,
semprit gliserin.
b. Pada keperawatan medical bedah
Meliputi
perawatan luka, pemasangan nasogastric tube (NGT), fisioterapi dada, konsep
nyeri dan pelaksanaannya, merekam elektrokardiografi (EKG), perawatan
kolostomi, pembalutan, pembidaian, terapi oksigen, pengisapan lender (suction),
mengenal alat-alat bedah minor, menjahit luka, WSD (water scaled drainage).
c. Pada keperawatan anak
Meliputi
devender developmental screening test II (DDST II), assessment pada pasien DHF,
pijat bayi, perawatan neonetus/bayi.
d.
Pada
keperawatan jiwa
Meliputi
TAK (terapi akitivitas kelompok), standar terapi aktivitas sensorik.
f. Pada perawatan komunitas
Meliputi alat peraga, pendidikan
kesehatan, windshield survey.
g. Pada perawatan keluarga
Meliputi
prosedur konseling kesehatan keluarga, prosedur penyuluhan kesehatan pada
keluarga.
h. Pada perawatan maternitas
Meliputi
pemeriksaan Ante Natal Care (ANC) dan pemeriksaan Leopold, perasat keterampilan
intra partum/pertolongan persalinan.
i.
Pada keperawatan gawat darurat
Meliputi
resusitasi jantung paru (RJP), Pemasangan pipa endotrakeal (ETT), Pengambilan
darh arteri (AGD), dan perwatan trakeostomi tube.
B.
Keterampilan Dalam Menjahit Luka
1.
Persiapan
Alat
a. Alat Steril :
·
Duk lobang
·
Gunting
benang
·
Kom
kecil
·
Klem
koher
·
Duk
klem
·
Pinset
anatomis dan chirurgis
·
Lidi
kapas
·
Jarum
otot dan kulit
·
Sarung
tangan
·
Benang
jahit
·
Depper
·
Korentang
b. Alat- alat tidak steril
·
Gunting
dan plaster
·
Cairan
desinfektan : Betadin pekat 10,H2O2, Nacl 0,9%
·
Piala
ginjal, Lidokan 2%,masker,spoit 3cc
2.
Persiapan
Pasien/Lingkungan
·
Menjelaskan
tentang yang akan dilakukan
·
Bila
ada luka banyak maka rambut di cukur terlebih dahulu
·
Bila
ada luka yang sangat kotor dapat di bersihkan terlebih dahulu,kalau pendarahan
banyak dapat di depper terlebih dahulu
·
Jendela,
pintu ditutup dan lampu jahit ditempatkan di atas luka
3.
Langkah-
Lanngkah
·
Perawat
mencuci tangan
·
Perawat
asisten membuka set jahit dan menatanya di atas meja sesuai dengan urutan
pemakaian
·
Perawat
memakai sarung tangan
·
Luka
ditutup dengan doek lobang dan di kunci dengan doek klem
·
Luka
dibersihkan dengan betadine 10% dengan menggunakan depper yang di jepit oleh
klem koher
·
Luka
diolesi dengan betadine pekat dengan kapas lidi
·
Lidokain
disuntikkan secara sub cutan 1-2 amoul tergantung luas luka
·
Luka
dibersihkan dengan perhidol 2% sampai yakin tidak ada benda asing yang masih
tersisa kemudian dibilas dengan Nacl 0,9%
·
Luka
dioles dengan betadine
·
Mulai
dilakukan penjahitan luka
·
Luka
dioles dengan betadine,doek lubang dibuka kemudian luka ditutup dengan sofratul
dan kassa steril dan di plaster steril
·
Alat-
alat dibereskan dan perawat mencuci tangan
Catatan:
Sikap
perawat harus hati-hati, teliti dan sabar serta bertanggung jawab dan harus
tanggap terhadap reaksi pasien.
C.
Kemampuan yang harus dimiliki
perawat dalam dokumentasi keperawatan yaitu:
Ø Pengkajian : mengidentifikasi KDM, hal-hal
yang berkaitan dengan status kesehatan. Memliki pengetahuan patofisiolagi,
mengidentifikasi system keluarga, mengidentifikasi system lingkungan fisik,
budaya, social, ekonomi, politik. Terampil berkomunikasi dengan baik dan benar
dalam pengumpulan data. Terampil dalam pemeriksaan fisik klien.
Ø Diagnosis : mengidentifikasi masalah,
penyebab, dan gejala/tanda masalahtersebut. Merumuskan karakteristik diagnosis
keperawatan. Menyusun urutan prioritas masalah keperawatan. Mengidentufikasi
hubungan sebab akibat dari komponen-komponen diagnosis keperawatan.
Ø Perencanaan : memahami ruang lingkup praktek
keperawatan sebagai dasar penyusunan perencanaan keperawatan. Memiliki
pengetahuan dan keterampilan dalam hal lingkup perencanaan. Memahami kompetensi
dari setiap anggota tim kesehatan/tim keperawatan dalam pelaksanaan asuhan
keperawatan. Mengambil keputusan untuk pemecahan masalah/diagnosis keperawatan.
Kemampuan untuk memprediksi kesehatan klien pada masa yang akan datang.
Ø Implementasi : memenuhi kebutuhan dasar klien.
Menguasai tehnik-tehnik keperawatan tertentu yang berkaitan dengan kebutuhan
klien, misalnyatahnik septic dan aseptic, tehnik pemenuhan O2, dll.
Menguasai tehnik penunjang observasi klien, tehnik psikomotor, tehnik
kolaborasi penyuluhan/pendidikan kesehatan, dll. Memahami dan mampu melaksanakn
etika keperawatan pada setiap tindakan dengan memperhatikan norma-norma yang
berlaku pada instusi.
Ø Evaluasi : membandingkan hasil tindakan atau
proses keperawatan dengan standar yang harus dilakukan dalam menilai
perkembangan klien. Memodifikasi rencana dan tindakan sesuai dengan hasil
penilaian.
1.
Pengkajian
Yaitu
mengkaji keadaan klien pada saat pertemuan pertama dan memperbaiki/memperbarui
untuk pertemuan berikutnya guna mendapatkan diagnosis keperawatan yang tepat.
Pengkajian berhubungan erat dengan diagnosis. Dengan kata lain, diagnosis
ditegakkan berdasarkan hasil pengkajian. Jika pengkajian salah maka diagnose
pun akan salah. Pengkajian merupakan proses pengumpulan data dan memperoleh
data yang akurat, data dapat berupa data objektif dan data sekunder. Adapun
data yang terkumpul mencakup klien, keluarga, masyarakat, lingkungan, atau
kebudayaan. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan selama pengkajian antara
lain:
a.
Memahami
secara keseluruhan situasi yang sedang dahadapi oleh klien dengan cara
memperhatikan kondisi fisik, psikologi, emosi, social kultural, dan spiritual
yang bisa mempengaruhi kesehatannya.
b.
Mengumpulkan
semua informasi yang bersangkutan dengan masa lalu, saat ini bahkan sesuatu
yang berpotensi menjadi masalah bagi klien guna membuat suatu database yang
lengkap. Data yang terkumpul berasal dari perawat-klien selama berinteraksi dan
sumber yang lain. (Gordon,1987,1994)
c.
Memahami
bahwa klien adalah sumber informasi primer.
d.
Sumber
informasi sekunder meliputi anggota keluarga, orang yang berperan penting dan catatan kesehatan klien.
Metode pengumpulan data meliputi:
Ø Melakukan interview/wawancara
Ø Riwayat kesehatan/keperawatan
Ø Pemeriksaan fisik
Ø Mengumpulkan data penunjang hasil
laboratorium dan diagnostic lain serta catatan kesehatan (rekam medic).
2. Penentuan Diagnosis
Diagnose
keperawatan adalah menganalisis data subjektif dan objektif untuk membuat
diagnose keperawatan. Diagnose keperawatan melibatkan proses berfikir kompleks
tentang data yang dikumpulkan dari klien, keluarga, rekam medic, dan pemberi
pelayanan kesehatan yang lain. The North American Nursing Diagnosis Association
(NANDA,1992) mendefinisikan diagnose keperawatan semacam keputusan klinik yang
mencakup klien, keluarga, dan respon komunitas terhadap sesuatu yang berpotensi
sebagai masalah kesehatan dalam proses kehidupan.Tiga komponen yang dimiliki
oleh diagnose yaitu:
P
(problem): masalah
E
(Etiologi): penyebab
S
(Simpton): gejala terdiri dari data objektif yaitu data yang dapat diukur dan
hasilnya sama, serta data yang dihasilkan dari observasi. sedangkan data
subjektif adalah data yang disampaikan oleh paien atau pernyataan pasien
terhadap kondisinya.
Diagnose
juga terdiri dari tiga jenis yaitu: actual (sesuatu yang sudah terjadi), resiko
(sesuatu yang belum terjadi tapi bisa timbul jika ridak diatasi, dan potensial.
Penentuan
diagnose yaitu menentukan diagnosis keperawatan yang tepat, yang disusun dalam
urutan prioritas. Diagnosis berkaitan dengan perencanaan keperawatan, dengan
kata lain, jika diagnosis keperawatan salah maka perencanaan keperawatn akan
salah pula.
3. Intervensi/Perencanaan
keperawatan
Yaitu menentukan langkah pemecahan masalah/diagnosis
keperawatan, yang memuat tujuan rencana tindakan dan rencana penilaian.
Perencanaan keperawatan berhubungan erat dengan tindakan. Dengan kata lain,
tindakan tersebut berdasarkan perencanaan. Jika perencanaan salah maka tindakan
pun akan keliru. ANA (1995) mendefinisikan intervensi sebagai rencana tindakan
keperawatan untuk kepentingan klien.
v Tujuan Intervensi
a.
Tujuan
Umum
Tujuan umum merupakan tujuan yang
lebih menekankan pada pencapaian akhir sebuah masalah, dimana perubahan prilaku
dari yang merugikan kesehatan kearah prilaku yang men guntungkan kesehatan.
b.
Tujuan
Khusus
Tujuan khusus dalam rencana
perawatan lebih menekankan pada pencapaian hasil dari masing-masing kegiatan.
4. Implementasi
keperawatan
yaitu
melakukan tindakan keperawatan yang telah direncanakan. Implementasi merupakan
aktualisasi dari perencanaan yang telah disusun sebelumnya.. prinsip yang
mendasari implementasi adalah :
a. Implementasi mengacu pada rencana
perawatan yang dibuat.
b. Implementasi dilakukan dengan tetap memperhatikan
prioritas-prioritas masalah.
c. Kekuatan-kekuatan berupa financial,
motivasi, dan sumber-sumber pendukung lainnya jangan di abaikan.
d. Pendokumentasian implementasi
keperawatan keluarga janganlah terlupakan dengan menyertakan tanda tangan
petugas sebagai bentuk tanggung gugat dan tanggung jawab profesi.
5. Evaluasi
Yaitu
penilaian proses atau sejuah mana keberhasilan yang dilakukan, evaluasi mengacu
kepada penilaian, tahapan, dan perbaikan. Pada tahap ini perawat menemukan penyebab
mengapa suatu proses keperawatan dapat berhasil atau gagal, evaluasi berfokus
pada individu klien dan kelompok dari klien itu sendiri. Proses evaluasi
memerlukan beberapa keterampilan dalam menetapkan rencana asuhan keperawatan,
termasuk pengetahuan mengenai standar asuhan keperawatan, respon klien yang
normal terhadap tindakan keperawatan, dan pengetahuan konsep teladan dari
keperawatan. Evaluasi juga terdiri atas soap dimana S adalah subjek atau
pernyataan klien, O adalah objek atau yang dapat dilihat oleh perawat terhadap
kondisi klien, A adalah analisis yang bertujuan untuk menganalisa apakah
masalah telah teratasi atau tidak dan P adalah perencanaan, yang bertujuan
apakah implementasi dilanjutkan atau dihentikan maupun dipertahankan bergantung
pada keadaan pasien atau perubahan kondisi pasien. Penilaian hasil menentukan
seberapa jauh keberhasilan yang dicapai sebagai keluaran dan tindakan.
BAB 111
PENUTUP
a.
Kesimpulan
Perawat
tidak hanya harus dibekali dengan ilmu pengetahuan yang tinggi tapi juga harus
mempunyai keterampilan atau skill yang tinggi dan keduanya harus berjalan
dengan seimbang dan tidak ada timpang tindih, sehingga dapat menghasilkan
seorang perawat professional, yang mampu memberikan asuhan keperawtaan secara menyeluruh
pada klien yang ada dimasyarakat, maupun yang ada dalam pelayanan kesehatan
atau dirumah sakit.
b.
Saran
1.
Dengan adanya makalah ini, dapat membantu para perawat semakin meningkatkan
kualitas keterampilannya.
2.
Dengan adanya makalah ini, dapat membantu para perawat menjadi seorang perawat
yang professional.
DAFTAR PUTAKA
Ali, H Zaidin. 2010. Dasar-Dasar
Dokumentasi Keperawatan.
Jakarta:EGC.
Murwarni, Arita. 2008. Keterampilan
Dasar Praktek Klinik
Keperawatan. Yogyakarta:fitramaya
http/ google.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar